Konsep dan Term. Konsep merupakan
padanan kata Yunani IDEA atau EIDOS yang berarti pengelihatan, persepsi,
bentuk, rupa atau gambar, yaitu rupa atau bentuk gambaran atau bayangan pikiran
yang merupakan hasil tangkapan akal budi terhadap suatu entitas yang menjadi
objek pikiran. Dapat pula dikatakan konsep atau idea ialah pengertian yang
merupakan representasi universal dari suatu entitas. Term adalah kata atau beberapa kata yang memiliki satu pengertian
yang membuat konsep atau ide itu menjadi nyata, jadi Term adalah pernyataan
lahiriah dari konsep atau idea. Hanya kata atau kesatuan kata-kata yang
menyatakan konsep atau idea saja yang dapat disebut sebagai term logika.
A.
Term
kategorimatis
ialah term-term yang terdiri atas kata-kata yang telah memiliki pengertian
tertentu sehingga dapat digunakan sebagi term bantuan kata-kata lain seperti
kata “filsuf”, “guru”, “merah”, “matahari”.
Term-term
kategorimatis dapat dibedakan atas tiga jenis berikut:
- Term
kategorimatis univocal, yaitu term yang dikenakan kepada beberapa hal atau
benda dalam arti yang sama. Contoh: Adam adalah manusia, John adalah
manusia.
- Term
kategorimatis equivokal, yaitu term yang dikenakan kepada beberapa hal
atau benda dalam arti yang berbeda-beda. Contoh: Kambing itu adalah
kambing hitam, Ahmad adalah orang yang sering dijadikan kambing hitam.
- Term
kategorimatis analogis, yaitu term yang dikenakan kepada beberapa hal atau
benda dalam arti yang berlainan namun dari segi tertentu memiliki
kesamaan. Contoh: term Sakit untuk “orang sakit” dan “rumah sakit”.
B.
Term
Sinkategorimatis
ialah kata-kata yang, jika berdiri sendiri, tidak memiliki pengertian tertentu
sehingga tidak dapat digunakan sebagai term
tanpa bantuan kata-kata yang lain, seperti kata “dari”, “Kepada”, “dan”,
“Yang”.
C.
Jenis-Jenius
Term
- Term
konkret
adalah term yang mengacu kepada suatu benda konkret, dalam logika
tradisional termasuk pula nama diri (Proper Name).
- Term
Abstrak,
mengacu kepada kualitas, sifat, dan hubungan dari sesuatu. Misalnya:
kebajikan, keindahan, kemanusiaan, peramah.
- Term
tunggal
ialah term yang mengacu kepada satu benda atau perorangan, atau kepada
suatu himpunan yang terdiri atas sebuah pengertian yang menunjuk kepada
suatu diri.
- Term
kolektif
ialah term yang mengacu kepada suatu himpunan atau kelompok dari hal-jal
atau benda-benda yang dilihat selaku satu kesatuan.
- Term Umum adalah
term yang mengacu kepada suatu himpunan tanpa pembatasan kuantitas ataupun
kualitas (berlaku umum).
Proposisi
Proposisi adalah suatu pernyataan dalam bentuk
kalimat yang memiliki arti penuh dan utuh. Proposisi logika terdiri atas tiga
bagian utama yaitu: subjek, predikat, dan kopula.
- Proposisi
kategorik,
sering pula disebut proposisi subjek-predikat. Proposisi kategorik adalah
proposi yang terdiri atas subjek dan predikat. Dalam proposisi kategorik ,
predikat mengafirmasi atau menegasi subjek. Penalaran langsung dan
penalaran deduktif didasarkan pada proposisi-proposisi kategorik. Oleh
karena itu, proposisi-proposisi lain yang hendak dijadikan dasar penalaran
langsung ataupun penalaran deduktif harus diubah menjadi bentuk proposisi kategorik standar.
- Proposisi
afirmatif,
sering juga disebut proposisi positif. Proposisi afirmatif adalah
proposisi kategorik yang mengafirmasi atau mengiyakan adanya hubungan
antara subjek dan predikat, dan dalam hal ini diakui pula bahwa subjek
menjadi bagian dari predikat.
- Proposisi
negative
adalah proposisi kategorik yang menegasi atau mengingkari adanya hubungan
antarasubjek dan predikat
- Proposisi
universal
adalah proposisi kategorik yang menggunakan pembilang yang brsifat
universal.
- Proposisi
particular
adalah proposisi kategorik yang menggunakan pembilang yang bersifat
khusus.
- Proposisi
atomik,
sering pula disebut proposisi sederhana , atau proposisi elementer, atau
proposisi tunggal. Yaitu proposisi yang hanya mengacu kepada nama diri
atau jika menggunakan kata ganti maka akan menggunakan kata penunjuk ini atau itu.
- Proposisi
asertorik
adalah proposisi yang membenarkan bahwa subjek adalah sesuai dengan
penjelasan yang diberikan oleh predikat.
- Proposisi
apodiktik,
sering pula disebut proposisi keharusan, proposisi yang merupakan
kemestian kebenaran dari penjelasan yang diberikan oleh predikat terhadap
subjek subjek berdasarkan pertimbangan akal budi semata-mata.
- Proposisi
majemuk,
sering juga disebut proposisi kompleks atau proposisi molecular. Proposisi
majemuk adalah proposisi yang mengandung lebih dari satu pernyataan yang
terlihat pula lewat subjek atau predikat yang berjumlah lebih dari satu.
- Proposisi
disjungtif atau proposisi alternative, adalah proposisi majemuk
yang menegaskan bahwa pada waktu yang bersamaan dua buah proposisi tidak
dapat kedua-duanya salah.
- Proposisi
konjungtif.
Adalah proposisi majemuk yang menegaskan bahwa dua predikat yang
dihubungkan dengan subjek yang sama pada waktu yang sama tidak mungkin
kedua-duanya benar.
- Proposisi
kondisional atau proposisi implikatif adalah proposisi majemuk
yang bersyarat, yang ditujukan oleh kata-kata “jika (apabila)… maka…”.
- Proposisi
komparatif
adalah proposisi majemuk yang membandingkan dua subjekyang
dihubungkan oleh suatu predikat.
- Proposisi problematik adalah
proposisi yang predikatnya hanyalah merupakan kemungkinan bagi subjek.
- Proposisi
relasional
adalah proposisi yang mengafirmasi atau menegasi hubungan antara dua hal
atau dua subjek.
- Proposisi
eksponibel
ialah proposisi yang tampaknya tidak jelas apakah ia merupakan proposisi tunggal atau proposisi
majemuk, namun sebenarnya adalah proposisi majemuk.
- Proposisi
ekseptif
adalah proposisi yang subjeknya dijelaskan dengan kata “selain daripada”.
“selain”. Dan “kecuali”.
- Proposisi
ekslusif
adalah proposisi yang subjeknya dijelaskan dengan kata “semata-mata”,
“hanya” atau “Cuma”.
- Proposisi
tanpa pembilang
adalah proposisi yang subjeknya tidak dijelaskan oleh kata pembilang.
Distribusi Term Dalam Proposisi
Distribusi dalam
proposisi logika ialah penunjukkan luas cakupan atau sebaran term dari suatu subjek
atau predikat dalam suatu proposisi. Term yang berdisribusi ialah term yang
menunjukkan luas cakupan atau sebarannya meliputi keseluruhan ekstensi term
tersebut. Adapun term yang tidak berdistribusi ialah term yang hanya mengacu
kepada sebagian kuantitas term, yang berarti bahwa luas cakupan atau sebaran
term tersebut.
Kopula ialah kata yang
menghubungkan subjek dan predikat. Sering kali proposisi memiliki pembilang
yang mengacu kepada kuantitas subjek. Dalam kalimat bahasa Indonesia selaku
bahasa yang tidak ber-fleksi, dan kopula tidak dibutuhkan, namun dalam
proposisi logika, kopula merupakan keharusan. Kata-kata yang dapat digunakan
sebagai kopula dalam bahasa Indonesia ialah adalah, ialah, itu, dan sebagainya.
Kalimat
biasa: Semua manusia fana.
Ternyata masih ada
manusia biadab.
Proposisi
logika: semua manusia adalah fana.
Sebagian manusia adalah
biadab.
Sering kali proposisi
memiliki pembilang (quantifier) yang mengacu kepada kuantitas subjek.
·
Semua : Pembilang
·
Manusia : subjek
·
Adalah :
KOPULA
·
Fana : Predikat
KOPULA : kata yang menegaskan hubungan term subyek
dan term predikat baik hubungan mengiakan maupun hubungan mengingkari.
Bila
Kopulanya : kata adalah : mengiakan ( kualitas proposisinya adalah positif)
kata
“ tidak, bukan, atau tak “ berarti mengingkari ( kualitas proposisinya adalah
negatif)
Hasan
adalah dokter ( P. positif)
Udin
bukan guru ( P. Negatif).
Quantifier
: permasalahan – Universal : semua, seluruh, segenap, setiap, tak satupun.
(proposisi
universal).
Bila
ia berupa ‘ADALAH’ berarti mengiakan dan bila berupa ‘TIDAK’ bukan atau tak
berarti mengingkari. Kopula menentukan kualitas proposisinya bila mengiakan,
proposisinya disebut proposisi positif dan bila mengingkari disebut negative.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar