Logika adalah
ilmu pengetahuan dan kecakapan untuk berpikir lurus (tepat). Logika juga
diartikan sebagai ilmu berpikir yang tepat atau lurus dan dapat menunjukkan
adanya kekeliruan dalam mata rantai proses berpikir sehingga kekeliruan itu
dapat dielakan. Logika pada hakikatnya disebut pula “ilmu teknik berpikir” atau
filsafat berpikir. Yang berpikir itu manusia dan berpikir merupakan tindakan
manusia. Tindakan ini mempunyai tujuan, yaitu untuk tahu. Sebagai ilmu berpikir
yang tepat tujuan logika ialah untuk memperjelas isi (komprehensi) serta luas
(eksistensi) dari suatu pengertian atau term dengan mempergunakan definisi yang
tajam.
Ø Secara
etimologis dari logika berasal dari kata logikos; turunan dari kata logos, yang
berarti suatu yang diutarakan, suatu pertimbangan akal (pikiran), kata,
percakapan, atau ungkapan lewat bahasa. Ungkapan Logikos sesuatu yang tercakup dalam kepintaran berbicara atau pada
berfungsinya rasio dengan baik, teratur, sistematis, dapat dipahami.
Berarti
logika adalah suatu pertimbangan akal yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan
lewat bahasa. Orang yang fasi lidah nya itu kadang-kadang perkataan nya tidak
dapat dipertanggung jawabkan. Sedangkan dalam logika kata-kata harus
dipertanggungjawabkan.
Ada pun kegunaan mempelajari logika adalah :
- Membantu
setiap orang yang mempelajari logika untuk berfikir secara rasional, kritis,
lurus, tepat, terib, metodis dan koheren .
- Meningkatkan
kemampuan berfikir secara abstrak,
cermat, dan objektif.
- Menambah
kecerdasan dan meningkatkan kemampuan berpikir secara tajam dan mandiri.
- Meningkatkan
cinta akan kebenaran dan menghindari kekeliruan serta kesesatan.
Logika mempunyai hubungan tertentu dengan ‘berpikir’ sejauh
mempergunakan kata-kata atau, lebih tepat lagi, kata-kata yang berhubungan satu
dengan yang lain dengan tujuan tertentu. Dengan kata lain, makna logika itu
baru ada bila mana mengungkapkan ‘sesuatu’ tentang ‘sesuatu’ , baik secara
lisan maupun tertulis. Tanpa kata,ucapan, pertanyaan, dan bahasa, tidak ada
pikiran karena, setidak-tidaknya ditinjau dari sudut logika, kata berpikir
harus disamakan dengan dialog dengan hati sanubari.
Ada dua syarat untuk pemikiran yang sah, yaitu :
- Putusan-putusan
sendiri harus benar.
- Harus
ada hubungan antara putusan-putusan untuk membimbing dengan tepat menuju
ke kesimpulan.
Semua
orang menggunakan pikiran untuk meyakinkan orang lain mengenai suatu ucapan.
Oleh karena itu ucapan tersebut harus dibuktikan. Didalam logika dipandang
pemikiran, memuat pengertian-pengertian yang mampu membuktikan suatu ucapan,
pengertian itu terdiri dari banyak putusan, yang dibagi dalam
pengertian-pengertian. Logika hanya merupakan teknik atau seni yang
mementingkan segi formal, ia adalah salah satu bentuk dari pengetahuan. Logika
merupakan suatu cabang filsafat yang membicarakan tentang penyimpulan atau
proses penalaran untuk memperoleh kebenaran. Tugas logika ialah
memberikan penerangan bagaimana orang seharusnya berpikir. Ilmu logika
harus mampu memberi kesimpulan yang
benar dan tepat. Adapun kesimpulan itu diambil berdasarkan Premis (sebuah pernyataan yang sebenarnya atau yang dianggap tepat,
yang digunakan untuk mengajukan sebuah kesimpulan). Pemikiran logis terdiri
dari tiga bagian, yang masing-masing bagian berupa proposisi. Dalam bentuk
pemikiran semacam ini terdapat: Pengertian,
Keputusan, dan Penuturan yang semuanya merupakan unsur logis.
Logika merupakan sebuah ilmu pengetahuan di mana obyek materialnya
adalah berpikir (khususnya penalaran/proses penalaran) dan obyek formal logika
adalah berpikir/penalaran yang ditinjau dari segi ketepatannya. Logika adalah
sebuah cabang filsafat yang praktis. Praktis di sini berarti logika dapat dipraktekkan
dalam kehidupan sehari-hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar