Sabtu, 16 November 2013

pengertian Logika

Logika adalah ilmu pengetahuan dan kecakapan untuk berpikir lurus (tepat). Logika juga diartikan sebagai ilmu berpikir yang tepat atau lurus dan dapat menunjukkan adanya kekeliruan dalam mata rantai proses berpikir sehingga kekeliruan itu dapat dielakan. Logika pada hakikatnya disebut pula “ilmu teknik berpikir” atau filsafat berpikir. Yang berpikir itu manusia dan berpikir merupakan tindakan manusia. Tindakan ini mempunyai tujuan, yaitu untuk tahu. Sebagai ilmu berpikir yang tepat tujuan logika ialah untuk memperjelas isi (komprehensi) serta luas (eksistensi) dari suatu pengertian atau term dengan mempergunakan definisi yang tajam.
Ø  Secara etimologis dari logika berasal dari kata logikos; turunan dari kata logos, yang berarti suatu yang diutarakan, suatu pertimbangan akal (pikiran), kata, percakapan, atau ungkapan lewat bahasa. Ungkapan Logikos sesuatu yang tercakup dalam kepintaran berbicara atau pada berfungsinya rasio dengan baik, teratur, sistematis, dapat dipahami.
Berarti logika adalah suatu pertimbangan akal yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan lewat bahasa. Orang yang fasi lidah nya itu kadang-kadang perkataan nya tidak dapat dipertanggung jawabkan. Sedangkan dalam logika kata-kata harus dipertanggungjawabkan.
Ada pun kegunaan mempelajari logika adalah :
  • Membantu setiap orang yang mempelajari logika untuk berfikir secara rasional, kritis, lurus, tepat, terib, metodis dan koheren .
  • Meningkatkan kemampuan berfikir  secara abstrak, cermat, dan objektif.
  • Menambah kecerdasan dan meningkatkan kemampuan berpikir secara tajam dan mandiri.
  • Meningkatkan cinta akan kebenaran dan menghindari kekeliruan serta kesesatan.

  Logika mempunyai hubungan tertentu dengan ‘berpikir’ sejauh mempergunakan kata-kata atau, lebih tepat lagi, kata-kata yang berhubungan satu dengan yang lain dengan tujuan tertentu. Dengan kata lain, makna logika itu baru ada bila mana mengungkapkan ‘sesuatu’ tentang ‘sesuatu’ , baik secara lisan maupun tertulis. Tanpa kata,ucapan, pertanyaan, dan bahasa, tidak ada pikiran karena, setidak-tidaknya ditinjau dari sudut logika, kata berpikir harus disamakan dengan dialog dengan hati sanubari.
Ada dua syarat untuk pemikiran yang sah, yaitu :
  1. Putusan-putusan sendiri harus benar.
  2. Harus ada hubungan antara putusan-putusan untuk membimbing dengan tepat menuju ke kesimpulan.
Semua orang menggunakan pikiran untuk meyakinkan orang lain mengenai suatu ucapan. Oleh karena itu ucapan tersebut harus dibuktikan. Didalam logika dipandang pemikiran, memuat pengertian-pengertian yang mampu membuktikan suatu ucapan, pengertian itu terdiri dari banyak putusan, yang dibagi dalam pengertian-pengertian. Logika hanya merupakan teknik atau seni yang mementingkan segi formal, ia adalah salah satu bentuk dari pengetahuan. Logika merupakan suatu cabang filsafat yang membicarakan tentang penyimpulan atau proses penalaran untuk memperoleh kebenaran. Tugas logika ialah memberikan penerangan bagaimana orang seharusnya berpikir. Ilmu logika harus  mampu memberi kesimpulan yang benar dan tepat. Adapun kesimpulan itu diambil berdasarkan Premis (sebuah pernyataan yang sebenarnya atau yang dianggap tepat, yang digunakan untuk mengajukan sebuah kesimpulan). Pemikiran logis terdiri dari tiga bagian, yang masing-masing bagian berupa proposisi. Dalam bentuk pemikiran semacam ini terdapat: Pengertian, Keputusan, dan Penuturan yang semuanya merupakan unsur logis.
Logika merupakan sebuah ilmu pengetahuan di mana obyek materialnya adalah berpikir (khususnya penalaran/proses penalaran) dan obyek formal logika adalah berpikir/penalaran yang ditinjau dari segi ketepatannya. Logika adalah sebuah cabang filsafat yang praktis. Praktis di sini berarti logika dapat dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar